Kematian seorang warga binaan Lapas Bontang bernama Daus menimbulkan tanda tanya besar di kalangan keluarganya karena banyak luka lebam dan memar ditemukan di tubuh almarhum yang diduga akibat kekerasan fisik. Bahtiar, kuasa hukum keluarga, menyatakan kejanggalan yang terjadi sejak awal, di mana pihak Lapas Bontang tidak memberikan informasi kepada keluarga segera setelah Daus dibawa ke RSUD Bontang hingga akhirnya meninggal dunia. Keluarga baru mendapat kabar setelah beberapa jam, yang membuat Bahtiar merasa heran karena kejanggalan ini. Ketika keluarga tiba di RSUD Bontang, jasad Daus sudah siap diangkut menggunakan mobil jenazah, namun keluarga memutuskan untuk memeriksa langsung kondisi tubuh almarhum. Saat membuka kain penutup, banyak luka lebam dan memar ditemukan di tubuhnya, yang mengindikasikan kekerasan fisik yang dialami di Lapas. Dokter yang menangani Daus juga menemukan luka memar yang diduga akibat hantaman benda tumpul. Ayah almarhum, Juliansyah, juga mengungkapkan keraguannya terhadap keterangan resmi pihak Lapas Bontang. Meski anaknya memiliki riwayat penyakit asma, Juliansyah meyakini bahwa tidak cukup parah hingga menyebabkan kematian almarhum. Ia mendesak pihak berwenang untuk mengusut tuntas penyebab kematian anaknya dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Juliansyah menekankan pentingnya pengungkapan kebenaran secara jelas dan transparan, agar tidak ada lagi napi lain yang mengalami kejadian serupa di Lapas Bontang.
Misteri Kematian Napi di Lapas Bontang: Temuan Keluarga yang Mencurigakan
