Pengaruh Lapar Terhadap Mood: Penjelasannya

by -7 Views

Rasa lapar tidak hanya sekadar sinyal tubuh yang menandakan kebutuhan akan makanan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap suasana hati seseorang. Banyak orang mengalami perubahan mood ketika mereka belum makan dalam waktu yang lama. Fenomena ini kerap kali disebut sebagai “hangry,” gabungan dari kata “hungry” (lapar) dan “angry” (marah). Ketika seseorang merasa lapar, kadar gula darah dalam tubuh menurun, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi suasana hati. Saat kadar gula darah turun, kemampuan otak untuk mengontrol emosi juga menurun, membuat seseorang lebih mudah merasa kesal, marah, atau bahkan ingin menangis.

Hubungan antara lapar dan mood sangat erat karena kondisi tubuh yang lapar dapat memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan perasaan cemas, gelisah, bahkan agresif. Mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis sering terjadi pada individu yang mengalami kelaparan dalam jangka waktu lama dan bisa menjadi masalah jika terjadi terus-menerus. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak negatif lapar terhadap mood, seperti membawa camilan sehat, makan secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menghindari multitasking saat lapar.

Selain itu, emosi juga bisa menjadi pemicu rasa lapar, yang dikenal sebagai emotional eating. Tanda-tanda seseorang mengalami emotional eating antara lain rasa lapar mendesak tiba-tiba, keinginan untuk makan makanan tertentu, makan dalam jumlah berlebihan tanpa disadari, tidak merasa kenyang meskipun sudah makan banyak, dan rasa menyesal setelah makan. Rasa lapar dan emotional eating dapat berdampak pada kondisi fisik dan suasana hati seseorang, karena itu penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan mengelola emosi dengan baik. Dengan memahami perbedaan antara rasa lapar yang nyata dan emotional eating, seseorang dapat menghindari perubahan mood yang drastis dan tetap menjaga keseimbangan emosi sepanjang hari.

Source link