Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) sedang meningkatkan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor selama bulan Maret 2025. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kaltim termasuk dalam lima besar provinsi dengan risiko bencana banjir dan longsor tertinggi di Indonesia. Agus Tianur, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, telah mengumumkan bahwa peringatan dini telah disampaikan kepada 10 kabupaten/kota di Kaltim guna memitigasi dampak dari bencana potensial yang mungkin terjadi.
Selain Kaltim, empat provinsi lain yang juga memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir dan longsor adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kaltim telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk merencanakan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang diperlukan dalam menghadapi bencana potensial. Langkah konkret telah diberikan kepada BPBD kabupaten/kota, antara lain memantau informasi cuaca, memastikan kesiapsiagaan masyarakat, mengecek jalur evakuasi, dan mengidentifikasi kebutuhan sumber daya berdasarkan rencana kontingensi.
Tidak hanya itu, BPBD Kaltim juga mendorong upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, penanaman vegetasi, dan pembuatan dinding penahan tebing. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada, mengikuti informasi terkini, dan memahami jalur evakuasi serta langkah-langkah keselamatan jika terjadi bencana. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan risiko bencana dapat diminimalisasi dan masyarakat dapat terhindar dari dampak buruk banjir dan longsor.