Saksi Nengsih, yang merupakan pelayan warung kopi di rest area KM45, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku melihat korban yang tertembak oleh terdakwa anggota TNI Angkatan Laut (AL) seekor berlindung di depan warungnya. Kejadian itu terjadi tepat di depan bagian kanan warung tempat Nengsih bekerja, setelah ada kerumunan orang yang saling adu mulut di samping warung. Suara tembakan dan teriakan “maling mobil” memecah keramaian, yang kemudian diikuti oleh kehadiran korban yang terluka. Nengsih mendengar empat kali tembakan dan segera mencari perlindungan di dalam warung. Setelah keadaan sepi, Nengsih keluar dan melihat dua orang yang terluka diangkat ke dalam mobil putih yang berada di depan Indomaret. Kasus ini melibatkan tiga anggota TNI AL yang didakwa melakukan penadahan dan penembakan terhadap bos rental mobil, dengan dua dari tiga terdakwa juga dituduh melakukan pembunuhan berencana. Sidang lanjutan kasus ini dipimpin oleh Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman dengan agenda pemeriksaan saksi Nengsih. Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta yang menangani perkara juga hadir dalam sidang tersebut. Kesaksian Nengsih menjadi penting dalam mengungkap kebenaran kasus penembakan ini.
Saksi Nengsih Melihat Korban Tertembak Berlindung di Warung
