Bitcoin Anjlok: Pasar Kripto Kekurangan Likuiditas

by -28 Views

Pasar kripto mengalami tantangan setelah harga Bitcoin turun secara drastis ke USD 86.099 atau sekitar Rp 1,41 miliar. Likuidasi melebihi USD 1,06 miliar atau sekitar Rp 17,3 triliun terjadi, dengan posisi long mengalami kerugian total mencapai USD 873 juta. Data dari Coinglass menunjukkan bahwa sekitar 230.000 pedagang mengalami likuidasi dalam 24 jam terakhir, sementara open interest pasar turun 5%, menandakan adanya deleveraging besar-besaran. Selain itu, terjadi lonjakan arus masuk ke bursa sebesar 14,2%, yang mengindikasikan adanya aksi jual panik dari investor.

Tingkat pendanaan yang negatif mencerminkan pergeseran sentimen investor ke arah yang lebih pesimistis. Hal ini membuat para trader lebih berhati-hati, mengantisipasi kemungkinan penurunan lebih lanjut karena rendahnya likuiditas di pasar. Arus keluar dana dari ETF Bitcoin spot di AS sebesar USD 1,1 miliar dalam lima hari terakhir juga turut memengaruhi pasar. Saham perusahaan terkait kripto seperti Coinbase (COIN), Robinhood (HOOD), Bitdeer (BTDR), dan Marathon Digital (MARA) juga mengalami penurunan signifikan.

Satu hal yang mencemaskan adalah data dari IntoTheBlock yang menunjukkan bahwa 12% dari alamat Bitcoin saat ini mengalami kerugian, persentase tertinggi sejak Oktober 2024. Banyak investor yang membeli Bitcoin saat harganya mendekati puncak di USD 108.000, sehingga tekanan jual semakin meningkat. Selain itu, penjualan besar-besaran oleh paus kripto dalam seminggu terakhir, lebih dari USD 1,2 miliar Bitcoin, semakin memperburuk kondisi likuiditas pasar. Semua faktor ini menciptakan suasana pasar yang tidak stabil dan memperparah keadaan bagi investor Bitcoin.

Source link