Prediksi Bitcoin Aset Utama Perusahaan

by -21 Views

Vivek Ramaswamy, seorang pengusaha dan mantan kandidat presiden AS, meramalkan bahwa Bitcoin akan menjadi aset utama bagi perusahaan dengan berakhirnya era uang mudah. Ramaswamy menyatakan hal ini dalam unggahannya di platform X pada 18 Februari, di mana dia menekankan bahwa perusahaan perlu meninjau ulang standar investasi mereka. Menurutnya, Bitcoin akan semakin penting sebagai aset korporasi dalam kondisi ekonomi yang berubah.

Pernyataan Ramaswamy ini merupakan tanggapan terhadap komentar Matt Cole, CEO dari manajer aset Strive Funds, yang mengatakan bahwa pada tahun 2025, banyak perusahaan akan mulai mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan. Cole juga mencatat pergeseran fokus pemegang saham ke arah ketahanan finansial, bukan hanya kebijakan terkait keberlanjutan dan inklusivitas seperti sebelumnya. Dia meyakini bahwa tekanan dari pemegang saham aktivis akan mempercepat adopsi Bitcoin di dunia korporasi, dengan perusahaan yang lebih dulu mengadopsi akan memiliki keunggulan kompetitif.

Di sisi lain, investasi Bitcoin semakin meningkat dari pemerintah dan perusahaan, dengan 12 negara bagian AS telah mengalokasikan USD 330 juta untuk saham Strategy. Banyak perusahaan dari berbagai sektor juga telah mengumumkan rencana untuk menggunakan Bitcoin sebagai aset cadangan mereka dalam waktu 24 jam terakhir. Dalam hal kepemilikan Bitcoin, Strategy tetap menjadi perusahaan dengan kepemilikan terbesar di dunia, dengan total 478.740 BTC senilai sekitar USD 46 miliar.

Dalam laporan terbarunya, Strategy melaporkan bahwa imbal hasil Bitcoin-nya mencapai 48% untuk kuartal keempat 2024 dan 74,3% untuk keseluruhan tahun. Kinerja ini semakin memperkuat keyakinan perusahaan terhadap Bitcoin sebagai aset masa depan. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi tergantung pada pembaca, dan Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.