Pemerintah tengah berupaya menurunkan tarif tiket pesawat selama masa peak season nataru danhal ini menjadi harapan bagi masyarakat menengah ke atas. Namun, langkah ini perlu kajian mendalam karena harga tiket berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan penumpang pesawat. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan tarif tiket termasuk pemotongan biaya jasa kebandaraan, diskon avtur pertamina, dan penurunan Fuel Surcharge untuk mesin jet. Diharapkan langkah ini dapat menurunkan harga tiket hingga 9.9 persen atau sekitar Rp157.000 per tiket untuk rute Surabaya – Jakarta. Bambang Haryo, seorang pengamat transportasi, menyambut baik dorongan penurunan harga tiket yang dilakukan oleh Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, ia menegaskan pentingnya perusahaan penerbangan mematuhi standarisasi keselamatan dan kenyamanan yang telah ditetapkan oleh ICAO. Menurut Bambang Haryo, banyak perusahaan penerbangan belum dapat memenuhi standar pelayanan minimum yang diatur dalam undang-undang. Selain itu, kenaikan harga tiket pesawat juga disebabkan oleh kenaikan kurs mata uang, dimana harga tiket naik sekitar 40 persen karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika meningkat. Kenaikan harga tiket pesawat saat peak season dianggap wajar oleh Bambang Haryo karena hukum pasar, namun perlu diimbangi dengan pilihan transportasi publik murah ke bandara agar konektivitas transportasi daratnya lebih terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, ia menyoroti perbandingan harga tiket pesawat dengan tarif pengiriman barang melalui udara yang terkadang lebih mahal, menekankan pentingnya harga tiket pesawat yang relatif terjangkau untuk menjamin keselamatan penumpang.
“Peluang Mencari Tiket Pesawat Murah Saat Peak Season”
