Akses Pengisian Daya Supercharger Tesla Kini Diharapkan akan Bertambah
Perjalanan dengan mobil listrik bukan dari Tesla akan menjadi lebih mudah bagi pemilik kendaraan bertenaga baterai di Amerika Serikat. Ini dikarenakan akses ke jaringan Supercharger Tesla, yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di AS, akan segera dapat dinikmati oleh dua kali lipat lebih banyak produsen mobil non-Tesla.
Saat ini, mobil listrik dari enam produsen dapat mengisi daya di lebih dari 15.000 Supercharger di AS dan Kanada. Termasuk di antaranya adalah Ford, Rivian, General Motors, Volvo, Polestar, dan Nissan. Selain itu, produsen mobil lainnya juga akan mendapatkan akses ke jaringan Supercharger Tesla.
Berbagai merek seperti BMW, Genesis, Hyundai, Jaguar Land Rover, Kia, dan Lucid akan segera bergabung dengan jaringan tersebut. Mercedes-Benz juga mengumumkan bahwa pemilik mobil listriknya dapat mengisi daya di Supercharger mulai bulan depan. Proses penambahan akses ini diharapkan dapat terselesaikan dalam waktu tidak lebih dari satu atau dua bulan.
Saat ini, hambatan terbesar adalah mendapatkan pemasok adaptor NACS ke CCS1 yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kebanyakan mobil listrik non-Tesla menggunakan port pengisian CCS1, sementara kios Tesla Supercharger memiliki konektor NACS. Oleh karena itu, adaptor diperlukan agar mobil non-Tesla dapat mengisi daya di Supercharger.
Beberapa produsen mobil bekerja sama dengan Tesla atau perusahaan pihak ketiga seperti Lectron untuk menyalurkan adaptor ke pelanggan. Perkiraan kehadiran lebih banyak mobil listrik non-Tesla menggunakan Supercharger di Amerika Utara di akhir tahun ini semakin mendekati kenyataan, dengan Stellantis, Volkswagen, Porsche, Toyota, dan Honda juga telah menandatangani perjanjian dengan Tesla.
Proses transisi ini memperluas akses ke pengisian daya Supercharger Tesla untuk lebih banyak pemilik mobil listrik di Amerika Serikat, serta memperkuat kehadiran mobil listrik yang lebih beragam di jaringan pengisian daya cepat yang ada.