CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -123 Views

Jakarta — Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pembentukan kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang difokuskan pada isu-isu tertentu.

Dalam sebuah acara media briefing CSIS yang berjudul “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme terhadap struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti adanya kementerian khusus yang bertugas mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, katanya, menegaskan komitmen serius pemerintah untuk memajukan sektor pengolahan hilir.

“Terdapat juga lembaga yang fokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, khususnya yang diawasi oleh Badan Pangan. Fokus seperti ini menunjukkan perhatian pemerintah pada area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebutkan urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditugaskan untuk secara khusus berkonsentrasi pada isu-isu terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih fokus pada isu-isu penting yang dianggap sangat penting,” demikian kesimpulannya.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden Jakarta pada hari Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk secara proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kita sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah tampak membuat segalanya lebih sulit daripada memudahkan. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa sulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya mendesak para menteri kita untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kita,” ujar Prabowo. (RR)

Source link