PRANALA.CO – Dalam upaya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pilkada Bontang 2024, Badan Pengawas Pemilu, Bawaslu Bontang menggelar sosialisasi di Hotel Bintang Sintuk, Jumat (4/10/2024).
Acara ini dihadiri perwakilan ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan kelurahan se-Bontang. Kegiatan yang dilaksanakan ini, bertujuan untuk memperkuat pemahaman ASN terkait netralitas dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Syahriah, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat (Parmas), dan Humas Bawaslu Bontang, menegaskan pentingnya sosialisasi ini. Menurutnya, ASN harus memahami batasan-batasan yang diizinkan dan larangan-larangan yang harus dipatuhi selama masa Pilkada. Hal ini dilakukan demi menjaga integritas dan profesionalitas ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik.
“Jika ada ASN yang terbukti melanggar netralitasnya, Bawaslu tidak akan segan-segan merekomendasikan sanksi kepada Kemenpan-RB. Sanksi terberat bahkan bisa berupa pemecatan,” ungkap Syahriah.
Selain soal netralitas ASN, Bawaslu juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terlibat dalam praktik politik uang. Jika ada temuan terkait politik uang, Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), yang melibatkan kepolisian dan kejaksaan, akan mengambil alih proses hukum tersebut.
“Politik uang merupakan tindak pidana umum, jadi penanganannya oleh aparat penegak hukum,” lanjut Syahriah.
ASN yang kedapatan berpihak dalam politik praktis di Pilkada Bontang 2024 tidak hanya berisiko menerima sanksi administratif, tetapi juga dampak berat bagi karier mereka. Syahriah menambahkan bahwa netralitas ASN sangat berpengaruh pada kualitas pelayanan publik.
“Jika ASN tidak netral, ini bisa berakibat pada pelayanan yang tidak maksimal terhadap masyarakat,” jelasnya.
Acara sosialisasi ini turut menghadirkan narasumber dari Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bontang dan akademisi dari Samarinda. Dengan kolaborasi tersebut, Bawaslu berharap ASN memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang peran mereka dalam menjaga demokrasi yang jujur dan adil di Kota Taman.
Bawaslu Bontang melalui sosialisasi ini mengajak seluruh ASN untuk tetap netral, menjaga profesionalisme, dan tidak terlibat dalam politik praktis. Keberhasilan Pilkada Bontang 2024 sangat bergantung pada sikap netral para ASN yang berperan sebagai ujung tombak pelayanan publik.
“Semoga dengan sosialisasi ini, ASN di Kota Bontang dapat memahami pentingnya netralitas dalam mendukung terciptanya pemilihan yang adil dan demokratis,” pungkas Syahriah. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Via: Bambang | Advertorial