235 Orang Meninggal Akibat TBC di Kaltim, Masih Jadi Ancaman Serius hingga Juli 2024

by -112 Views

SAMARINDA – Penyakit Tuberkulosis (TBC) terus menjadi masalah kesehatan serius di Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kaltim, sepanjang Januari hingga Juli 2024, tercatat 235 penderita meninggal dunia akibat penyakit ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa jumlah penderita TBC di provinsi ini mencapai 21.638 orang. Angka kematian yang tinggi menjadi sorotan, dengan rata-rata 800 orang meninggal setiap tahunnya.

“TBC adalah salah satu pembunuh saudara-saudara kita. Dari Januari hingga Juli 2024, tercatat 235 orang meninggal di Kaltim. Saat ini, ada 21.638 orang penderita TBC yang harus kita bantu,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024).

Lebih lanjut, Jaya menjelaskan bahwa estimasi kasus TBC secara nasional juga meningkat tajam. Berdasarkan Tuberculosis (TB) Report 2023, diperkirakan ada 1.060.000 kasus baru TBC setiap tahunnya di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 134.000 per tahun. Pada tahun 2023, penemuan kasus di Indonesia meningkat signifikan dengan total 820.789 penderita dari estimasi kasus yang ada.

“Kita ingin penanggulangan TBC dilakukan dengan serius karena angka kematiannya juga tinggi,” tegas Jaya.

Sebagai upaya untuk menanggulangi TBC, pemerintah telah menetapkan target eliminasi penyakit ini pada tahun 2030. Keseriusan pemerintah ditunjukkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Di Kaltim, Perpres ini telah ditindaklanjuti dengan pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan dan Eliminasi TBC yang melibatkan seluruh perangkat daerah, lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, serta sektor kesehatan dan non-kesehatan.

“Mari bersama melalui tim percepatan ini untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik secara pentahelix. Kita harus mencegah bersama, jangan sampai kita bentuk tim ini tapi penderita semakin meningkat,” tutup Jaya.

Tingginya angka penderita dan kematian akibat TBC di Kaltim menunjukkan betapa seriusnya ancaman penyakit ini. Diperlukan kerja sama semua pihak untuk memastikan upaya eliminasi TBC dapat berjalan efektif dan mencapai target yang diinginkan. (*)

 

*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow