Pemilihan Gubernur atau Pilgub Kaltim 2024 semakin dekat. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta untuk menentukan sikap. Mereka harus memilih antara bergabung dalam koalisi besar yang dipimpin oleh Rudy Mas’ud atau menjadi penentu bagi Isran Noor.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Kaltim, Leny Marlina, mengatakan bahwa partai sedang dalam proses seleksi internal dan mempertimbangkan dua kandidat utama, yaitu Rudy Mas’ud dan Isran Noor.
“Isran menjalani tes pada 8 Juli, sedangkan Rudy pada 9 Juli,” ujar Leny.
Kedua calon tersebut telah mengajukan diri untuk mendapatkan dukungan dari PPP. Menurut Leny, mereka memiliki peluang yang cukup seimbang karena memiliki komunikasi politik yang baik dengan partai dan popularitas yang hampir sama.
“Survei menunjukkan bahwa Isran sedikit unggul dari Rudy,” tambahnya.
Leny juga menyebutkan bahwa jumlah kursi PPP yang terbatas dibandingkan dengan partai lain menjadi pertimbangan penting dalam menentukan sikap partai. PPP harus memastikan bahwa mereka tidak dirugikan dalam koalisi.
Selain itu, PPP juga masih menunggu sikap dari partai lain, terutama PDI Perjuangan (PDIP) yang belum memberikan keputusan dukungan.
“Kami berharap pimpinan pusat dapat berkomunikasi dengan partai lain, khususnya PDIP, mengenai arah koalisi yang akan dibentuk,” jelasnya.
Jika PPP memilih untuk berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Isran Noor, Leny mengatakan bahwa nama Rusman Yaqub, anggota DPRD Kaltim dari PPP, telah diusulkan sebagai wakil.
“Usulan ini sudah disampaikan ke pusat,” kata Leny.
Leny menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan DPP. PPP akan mematuhi seluruh mekanisme partai dalam proses penentuan calon.
“Jika rekomendasi keluar dari DPW, situasi mungkin akan lebih jelas, tetapi kami akan mengikuti semua keputusan,” pungkasnya. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News melalui link ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.