Jakarta, CNBC Indonesia – Telah terjadi dua insiden kecelakaan beruntun yang melibatkan banyak kendaraan di ruas jalan tol Cikampek dalam kurun waktu 12 hari terakhir.
Pertama, kecelakaan beruntun yang terjadi di gerbang tol Halim Utara arah Bekasi ke Tol Dalam Kota, pada Rabu (27/3/2024) yang melibatkan sebanyak tujuh kendaraan ringsek. Kemudian kedua terjadi pagi hari ini, Senin (8/4/2024) di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, melibatkan tiga kendaraan ringsek hingga terbakar.
Kronologi Kecelakaan di Gerbang Tol Halim
Pada hari Rabu (27/3/2024) pagi, sebuah truk kuning bernomor polisi BG 8420 VB dengan pengemudi atas nama M.Isnem (18) yang kelebihan muatan menabrak kendaraan Brio B 2780 TYB dan Expander hitam E 1505 MR, sekitar 300 meter gerbang tol. Meski telah menabrak Brio, truk kuning tersebut masih melaju kencang, mengebut hingga masuk gardu 3 dan akhirnya menabrak mobil Isuzu pick up Z 8445 AH sampai terpental ke gardu 5. Ini kemudian membuat sebuah mobil Hyundai putih bernomor polisi B 1061 SPW menabrak mobil Box berwarna putih D 8633 YR. Setelahnya truk kuning tersebut terbalik.
“Akibat tabrakan dari truk kuning tersebut, mobil Isuzu pickup putih masuk ke lajur 5 menabrak mobil Yaris B 1103 KRT,” tulis akun media sosial TMC Polda Metro Jaya. “Tidak ada korban jiwa, empat orang mengalami sesak dada dan dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” tambahnya lagi.
Sementara itu, dalam pernyataan terbarunya Jasamarga Metropolitan Tollroad mengatakan kecelakaan diduga karena kendaraan Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan. Kendaraan datang dari arah Jatiwaringin dan berkendara secara tidak teratur mendekati Gerbang Tol Halim Utama sehingga menabrak beberapa kendaraan di depannya dan berakhir terbalik miring.
“Sejauh ini terdata sebanyak tujuh kendaraan terlibat dalam kecelakaan, tidak ada korban jiwa namun dua orang alami luka ringan dan dilarikan ke Rumah Sakit POLRI untuk penanganan luka,” katanya melalui pernyataan yang diterima CNBC Indonesia. “Seluruh kendaraan yang terlibat sedang didata dan saat ini sedang dalam penanganan petugas di lapangan,” tambahnya.
Imbas dari kecelakaan tersebut, tiga gardu tol Halim Utama ditutup sementara dan mengoptimalkan kapasitas gardu yang dapat beroperasi. Untuk menghindari kepadatan, pengguna jalan diimbau dapat mengantisipasi rute perjalanan dan memantau update kondisi Informasi Lalu Lintas.
Informasi lalu lintas di seputar jalan tol Jasa Marga Group di wilayah Jabodetabek dan Bandung dapat diakses melalui Call Center 24 jam di nomor 14080. Ini juga bisa dilihat pengedara di aplikasi TRAVOY dan media sosial resmi Jasa Marga Metropolitan.
Kronologi Kecelakaan di KM 58 Japek
Hanya berselang 12 hari sejak kecelakaan beruntun yang terjadi di Gerbang Tol Halim Utara, pagi hari ini Tol Cikampek kembali menelan korban. Tepatnya, kecelakaan terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang Timur. Insiden ini mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.
Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan kronologi kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 8.15 WIB itu. Ia menyatakan kecelakaan ini berawal dari mobil Gran Max yang berada di jalur contra flow berupaya menepi ke bahu jalan jalur arah Jakarta sebelum ditabrak bus.
“Pada pukul 08.15 WIB di KM 58+500 itu telah terjadi kecelakaan beruntun di jalur arah Cikampek menuju Jakarta,” ujar Wirdhanto.
Mobil Gran Max tersebut mengalami masalah dan ingin menepi ke bahu jalan. Kemudian bus dari arah Cikampek menggunakan bahu jalan dan tidak bisa menghindar. Tabrakan itu membuat kendaraan Gran Max terbakar di lokasi.
“Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar. Untuk unit Gran Max-nya yang berisikan 9 orang,” imbuh dia.
Kemudian sebuah Daihatsu Terios tidak dapat menghindari bus dan Gran Max yang tabrakan di depannya. “Saat ini ada 9 orang yang dinyatakan meninggal dunia dan dua luka berat,” ujarnya
Korban tewas merupakan penumpang dari mobil Grandmax. Dua korban luka berat merupakan penumpang dari bus.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan setidaknya ada 12 orang yang dipastikan meninggal dalam kecelakaan maut ini.
“Dari GranMax itu juga sudah dipastikan jumlah penumpang 12 orang dan semuanya meninggal. Tujuh laki-laki, lima perempuan,” ucap Muhadjir kepada wartawan di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024) mengutip Detikcom.
Ia juga mengabarkan semua urusan administrasi sudah ditanggung oleh pihak Jasa Raharja. Ia juga mengimbau pihak keluarga untuk mendatangi posko kecelakaan di RSUD Karawang untuk mempermudah proses identifikasi korban.
PT Jasa Raharja memastikan akan memberikan santunan kepada korban kecelakaan di jalan tol Japek KM 58 hari ini, baik itu untuk korban yang meninggal dunia maupun korban luka.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A.Purwantono menyampaikan, sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan RI No.16 Tahun 2017, korban meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp 50 juta yang diserahkan kepada ahli waris sah.
“Untuk korban luka kami telah menerbitkan jaminan biaya perawatan sebesar maksimal Rp20 juta yang dibayarkan kepada pihak rumah sakit tempat korban dirawat. Sementara untuk korban meninggal dunia, santunan akan diserahkan kepada ahli waris yang sah setelah hasil identifikasi korban selesai untuk mengetahui siapa ahli warisnya,” kata Rivan dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Rivan, santunan tersebut merupakan bentuk perlindungan dasar sebagai salah satu wujud kehadiran negara terhadap masyarakat melalui peran Jasa Raharja. Pihaknya pun turut prihatin dan berduka cita atas musibah ini.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan, dan seluruh korban yang sedang mendapat perawatan segera disembuhkan seperti sedia kala,” ungkap Rivan.
Rivan menyampaikan bahwa dari 12 jenazah yang dievakuasi, baru ada satu korban yang berhasil diidentifikasi dan sedang dalam proses verifikasi.
“Jasa Raharja akan menunggu kepastian identifikasi korban dari Inafis, dan ketika ini sudah dipastikan dari Kepolisian, maka kami akan langsung menyerahkan santunannya kepada ahli waris,” katanya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kepolisian bersama Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mendalami penyebab pasti kecelakaan maut di km 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
“Jadi tentunya ini akan didalami oleh tim gabungan dari Polri, dari Kementerian Perhubungan, dari KNKT. Sehingga nanti ditemukan kepastian penyebab terjadinya kecelakaan,” kata Listyo saat meninjau korban kecelakaan maut di RSUD Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kecelakaan Pesawat! Sayap Terbakar di Udara, 15 Orang Tewas
(hoi/hoi)