Kepemimpinan Letnan Jenderal TNI Purn Sarwo Edhie Wibowo

by -113 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saya pertama kali mengenal Jenderal Sarwo Edhie ketika saya masih menjadi Taruna. Saat itu beliau belum menjabat sebagai Gubernur AKABRI, yang sekarang menjadi AKMIL, namun namanya sudah sangat terkenal.

Pak Sarwo Edhie juga dekat dengan orang tua saya. Sebelum saya resmi menjadi anak buahnya Pak Sarwo Edhie, saya sudah sering mendengar cerita-cerita tentang beliau dari orang tua saya. Cerita tentang bagaimana Pak Sarwo memimpin RPKAD pada saat-saat kritis Oktober 1965.

Beliau adalah sosok yang karismatik. Rupawannya gagah, tampan, dan selalu berpakaian rapi. Beliau juga terkenal sebagai pemimpin yang memimpin operasi dari garis depan. Sebagai komandan RPKAD, beliau tetap terjun ke lapangan sehingga menjadi idola bagi mahasiswa, anak muda, dan juga bagi kami para perwira dan taruna muda.

Sebagai orang tua saya di AKABRI, beliau sering menceritakan pengalaman-pengalamannya. Beliau menanamkan semangat tidak mau menyerah dan patriotisme kepada kami. Beliau juga pernah menerbitkan buku berjudul “Hidupku Adalah Untuk Negara dan Bangsa.” Nilai-nilai tersebut yang ditanamkan kepada kami sebagai Taruna AKABRI. Suasana patriotisme dengan nilai-nilai cinta tanah air, bangga terhadap warisan nenek moyang, itulah yang diajarkan oleh Pak Sarwo kepada kami.

Saya ingat, setelah beliau pensiun dari dinas aktif, beliau sempat menjadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan dan juga Ketua Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7). Saya ingat bagaimana beliau tetap mempertahankan sikapnya sebagai prajurit.

Sebagai seorang prajurit yang terkenal jujur, ketika beliau meninggal dunia, beliau tidak meninggalkan banyak harta. Selama hidupnya, beliau sempat menikahkan tiga putrinya dengan lulusan Akademi Militer. Yang pertama dengan Kolonel Infanteri Hadi Utomo, lulusan tahun 70. Yang kedua dengan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, lulusan tahun 73, yang kemudian menjadi Presiden RI. Yang ketiga dengan Letnan Jenderal TNI Erwin Sudjono, yang kemudian menjadi Panglima Kostrad. Saya juga mengenal baik ketiga perwira tersebut.

Source link