Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia telah mengimpor sebanyak 3,06 juta ton beras pada tahun 2023. Jumlah impor tersebut merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
“Pada 5 tahun terakhir, impor beras di tahun 2023 merupakan yang terbesar,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Pudji mengatakan bahwa jumlah impor tersebut mengalami peningkatan sebesar 613,61% dibandingkan dengan tahun 2022. Pada tahun 2022, Indonesia mengimpor beras sebanyak 429 ribu ton, sementara pada tahun 2021 sebesar 407,7 ribu ton, 356 ribu ton pada 2020, dan 444 ribu ton pada 2019.
Pudji juga merinci bahwa jenis beras yang paling banyak diimpor oleh Indonesia adalah semi milled or wholly milled rice dengan volume impor sebanyak 2,7 juta ton atau sekitar 88,18%. Selain itu, juga terdapat jenis broken rice, other than of a kind dengan volume impor sebanyak 345 ribu ton atau sekitar 11,29% dari total impor.
Selain itu, terdapat juga impor dari jenis Basmati rice, semi-milled or wholly milled rice dengan volume 7.133 ton atau 0,23%; other fragrant rice, semi milled 6.950 ton (0,23%); dan glutinous rice 1.300 ton (0,02%).
Impor beras terbanyak berasal dari Thailand, yaitu sebanyak 1,38 juta ton atau mencakup 45,12% dari total impor beras. Disusul oleh Vietnam dengan 1,14 juta ton (37,47%); Pakistan 309 ribu ton (10,10%); Myanmar sebanyak 141 ribu ton atau sekitar 4,61%, dan dari negara lainnya sebanyak 83 ribu ton atau sekitar 2,70%.
[WUR]