Gamal Abdel Nasser lahir pada tahun 1918 sebagai putra seorang pekerja pos Mesir dan dibesarkan dengan rasa bangga akan bangsa Arab. Sejak remaja, Nasser aktif dalam politik dengan bergabung dalam rapat umum pemuda ultra nasionalis melawan kekuasaan Inggris. Meskipun dipenjara semalam karena aktivitas politiknya, semangat nasionalismenya tetap tak tergoyahkan.
Pada tahun 1937, Nasser mendaftar ke Akademi Militer Mesir meskipun awalnya ditolak karena catatan polisinya. Setelah lulus sebagai Letnan Infanteri, Nasser dan teman-teman kadetnya membentuk kelompok rahasia yang menentang korupsi pemerintah dan monarki. Pada saat Perang Dunia Kedua, Nasser secara terbuka menyampaikan sikapnya menentang kolonialisme Inggris dan pada tahun 1948, ia mendapatkan pengalaman pertempuran pertamanya di Perang Arab-Israel.
Pada tahun 1952, Nasser memimpin sekelompok perwira yang berpikiran sama dalam kudeta dan pada tahun berikutnya, ia mendeklarasikan Mesir sebagai Republik. Pada tahun 1954, Nasser selamat dari upaya pembunuhan dan popularitasnya semakin meningkat, baik di Mesir maupun di seluruh dunia Arab.
Di tahun-tahun berikutnya, Nasser melakukan berbagai langkah yang membuatnya dihormati sebagai pemimpin di seluruh Dunia Ketiga, termasuk menasionalisasi Terusan Suez dari perusahaan patungan Inggris dan Prancis pada tahun 1956. Meskipun terjadi persatuan antara Mesir dan Suriah pada tahun 1958, persatuan ini runtuh pada tahun 1961 karena perbedaan yang tidak dapat didamaikan di antara anggota aliansi Pan-Arab.
Ketika Nasser meninggal karena serangan jantung pada tahun 1970, ada kedukaan yang besar di seluruh dunia Arab. Gamal Abdel Nasser adalah sosok yang keras dalam mendukung politik sekuler, tidak dapat disuap, dan merupakan orator berbakat. Selama menjadi Presiden Mesir, ia memberikan lebih dari 1.300 pidato dan berani berbaur dengan rakyat Mesir biasa, meskipun telah berulang kali menghadapi upaya pembunuhan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/letnan-kolonel-gamal-abdel-nasser/
