Menteri PANRB Akan Bertemu dengan Sri Mulyani Minggu Ini untuk Membahas CASN 2024

by -264 Views

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan melakukan pertemuan dengan seluruh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, termasuk para pengelola kepegawaian di seluruh Indonesia pekan ini.

Pertemuan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan rencana rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024. CASN 2024 telah diumumkan secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat, 5 Januari 2024. Pemerintah berencana akan merekrut 2,3 juta ASN tahun ini.

Kementerian PANRB juga akan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan terkait pembiayaan CASN 2024 agar efisien dan efektif.

“Pasca berkoordinasi dengan Menteri Keuangan, Kementerian PANRB akan menetapkan semua detail teknis rekrutmen ASN secara nasional untuk tahun 2024,” kata mantan Bupati Banyuwangi tersebut dalam pernyataan resmi, Senin (8/1/2024).

“Kita dorong agar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah memanfaatkan alokasi formasi secara baik agar reformasi birokrasi berdampak bisa benar-benar terwujud secara optimal,” lanjutnya.

Tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate untuk mengikuti seleksi, baik untuk dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis, termasuk talenta digital, dan sektor penting lainnya. Formasi CPNS yang dapat dilamar oleh fresh graduate sebesar 690.822 formasi.

Alokasi untuk fresh graduate adalah komitmen negara untuk memberikan kesempatan kepada talenta muda terbaik untuk mendarmabaktikan pikiran dan tenaganya kepada bangsa. Perekrutan talenta digital diharapkan dapat mendorong birokrasi dan pelayanan publik berjalan lebih efektif melayani dan efisien. Rekrutan baru CASN 2024 juga akan didorong untuk memperkuat akuntabilitas kinerja pemerintah.

“Talenta-talenta baru ini selain agar berdampak dan mengakselerasi ekonomi nasional yang penting adalah agar akuntabilitas birokrasi ini semakin bagus. Talenta digital dan formasi baru kita dorong agar dapat memperkuat Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP),” lanjut Anas.

Pengadaan ASN dilaksanakan berdasarkan prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak dipungut biaya. Harapannya, dengan prinsip tersebut, kualitas dan kuantitas ASN akan lebih terukur dan terstandar di seluruh Indonesia.

Rekrutmen ASN dilakukan dengan menggunakan computer assisted test (CAT) secara nasional dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel. Seleksi kompetensi yang dilaksanakan berbasis online, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) sehingga semua potensi kecurangan bisa ditekan. Nilai seleksi juga secara real-time bisa langsung diakses publik, termasuk live score-nya yang juga disiarkan melalui YouTube.

“Pengadaan CASN diperuntukkan bagi setiap WNI dan semuanya mempunyai kesempatan yang sama. Jadi kita pastikan pelaksanaan seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel,” pungkas Anas.