PEMKOT Bontang telah membeli bus listrik pada akhir tahun ini. Pada Rabu (27/12/2023), kendaraan tersebut sudah mulai beroperasi.
Mengantar dan menjemput ASN untuk pergi ke wilayah Bontang Lestari, baik Kantor Wali Kota maupun Gedung Gabungan Dinas Graha Taman Praja.
Pagi itu, bus sudah terparkir di halaman Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Salah satu ASN, Elia Rante Padang, mengaku naik kendaraan yang baru dibeli tersebut.
“Saya duduk paling depan tadi,” katanya.
Kursi penumpangnya di sisi kanan dan kiri diisi masing-masing dua bangku. Dia pun mengaku suara kendaraan lebih halus dibandingkan bus bertenaga bahan bakar.
“Tidak terasa goncangannya dan suaranya tidak berisik. Sama seperti naik motor listrik,” ujarnya.
Bus tersebut berwarna biru dengan tulisan Pemerintah Kota Bontang. Di bagian pintu terdapat logo energy of Bontang.
Sebelumnya, pengadaan bus listrik ini masuk dalam nomenklatur APBD Perubahan. Khusus di pengadaan awal ini jumlahnya satu unit.
Pasalnya, pemkot akan melakukan kalkulasi sehubungan dengan biaya pemeliharaan yang dikeluarkan.
Akan tetapi, Sekretaris Kota (Sekkot) Aji Erlynawati menjelaskan pengadaan bus listrik ini lebih mahal dibandingkan dengan bus berbahan bakar. “Namun biaya operasional bus listrik lebih rendah,” ungkap dia.
Pagu anggaran untuk pengadaan ini mencapai Rp 3,9 miliar. Spesifikasi bus berkapasitas 28 penumpang. Kapasitas mesin/silinder (cc) 190 Kw. Memiliki transmisi otomatis. Baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) 127,74 Kwh. Waktu pengisian baterai satu setengah jam. Dengan paket DC charger 150 Kw. (*)