Tim Sukses Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Timses Paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengungkap isu keuntungan hilirisasi nikel di Indonesia sebanyak 90% yang dinilai dinikmati China.
Wakil Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran Erwin Aksa mengatakan bahwa hilirisasi nikel RI hanya menguntungkan China karena hanya negara China yang berani untuk berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Investasi besar-besaran China didukung dengan peralatan dan teknologi proyek yang disokong oleh China.
Menurutnya, investasi besar-besaran China tidak bisa dipungkiri dengan keadaan Indonesia yang belum mampu untuk menandingi China dalam membiayai proyek hilirisasi dalam negeri. Bank-bank Indonesia juga tidak berani membiayai proyek-proyek miliaran dolar.
Erwin menilai, China tidak perlu melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) terlebih dahulu di Indonesia sebelum berinvestasi. China berani ‘taruh uang’ di Indonesia hingga miliaran US$ tanpa melakukan studi kelayakan.
Dia juga menyatakan bahwa keberanian China untuk berinvestasi di Indonesia berbeda dengan negara lainnya seperti di Eropa, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat (AS). Kekayaan Indonesia yang diambil oleh negara lain, termasuk China, juga disoroti oleh Wakil Presiden Ke-10 dan ke-12 Indonesia Jusuf Kalla. Ia menyoroti bagaimana seharusnya Indonesia bersikap percaya diri dan berjuang dalam penguasaan teknologi.
Isu perihal hasil hilirisasi nikel di Indonesia hanya menguntungkan China juga disebutkan oleh Anggota Dewan Pakar Timnas Anies-Muhamin Fadhill Hasan. Fadhil menyebutkan bahwa manfaat dan distribusi yang diperoleh antara China dan Indonesia timpang.