Update: Tensi Gaza-Israel Meningkat, Perang Baru Mengintai di Timur Tengah

by -269 Views

Militer Israel mengeluarkan peringatan perang baru. Ini bukan terkait Gaza, Palestina, melainkan tetangganya Lebanon. Pernyataan muncul setelah milisi Hizbullah terus menyerang pasukan Israel di tepi Hanita, sebuah kibbutz di Israel utara dekat perbatasan Lebanon. Dalam sebuah konfirmasi, kelompok itu mengatakan serangan menyebabkan jatuhnya korban. “Hizbullah juga mengklaim serangan kedua terhadap pos terdepan yang diawaki oleh tentara Israel di perbatasan Birkar Rishah yang dikatakan juga mengakibatkan korban jiwa,” tulis Al-Jazeera dalam updatenya Senin (18/12/2023) dini hari waktu setempat. “Saluran televisi pro-Hizbullah al-Manar melaporkan para pejuang kelompok itu menargetkan empat tentara Israel di Sasa di Israel utara yang mengakibatkan ‘korban yang dipastikan’,” tambahnya.

Dalam pernyataannya terbaru dilansir laman yang sama, Menteri Pertahanan Israel mengatakan Hizbullah akan membayar harga yang mahal. Menurutnya bisa saja perang baru terjadi. “Kami tidak menginginkan perang, tapi kami tidak akan menahannya terlalu lama,” tegasnya menjelaskan perang baru mungkin muncul. “Jika Hizbullah ingin naik satu tingkat, kami akan naik lima tingkat,” tambah politisi garis keras Israel itu. Ia mengatakan Israel tak dapat disepelekan. Apa yang terjadi di Gaza, bisa terjadi di Beirut. “Israel dapat menyalin dan menempelkan apa yang dilakukannya terhadap Hamas di Gaza ke Hizbullah di Lebanon,” tambahnya.

“Bukan cuma Lebanon, ketegangan terjadi antara Israel dan Suriah. Dalam laporan pemantau perang independen, Israel menyerang fasilitas militer dekat ibu kota Suriah, Damaskus, dan menewaskan dua orang. Israel mengklaim menargetkan anggota Hizbullah. Namun, stasiun penyiaran SANA yang dikelola pemerintah Suriah melaporkan dua tentara Suriah cedera. Militer Suriah juga dikatakan menembak jatuh beberapa rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel dari Dataran Tinggi Golan. Israel telah menyerang wilayah Suriah sebanyak 34 kali sejak 7 Oktober, yang menewaskan 14 anggota tentara Suriah dan membuat kecaman keras sekutu Suriah, Rusia.

Sementara itu sejauh ini, setidaknya 18.787 orang tewas di Gaza, Senin dini hari. Sebanyak 7.729 adalah anak-anak. Dilaporkan 50.897 luka-luka. Sedangkan 8.000 orang hilang. Korban jiwa juga terdata di Tepi Barat, di mana wilayah yang diduduki Israel itu mencatat 297 orang tewas, dengan 69 di antaranya anak-anak. Sebanyak 3.365 orang terluka. Israel sendiri merevisi data korban dari 1.405 menjadi 1.139 dengan 8.730 orang terluka. Rata-rata merupakan korban serangan Hamas 7 Oktober. Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina Philippe Lazzarini mengatakan dia belum pernah melihat bencana sebesar ini sebelumnya. Ia mengatakan apa yang terjadi di Gaza saat ini benar-benar mengejutkan. “Semuanya benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dan mengejutkan,” kata Lazzarini kepada koresponden diplomatik James Bays. “Dalam 40 hari, lebih banyak perempuan dan anak-anak yang terbunuh dibandingkan jumlah warga sipil dalam perang Ukraina,” ujarnya. Kepala UNRWA melanjutkan dengan mengatakan tingkat kerusakan mengakibatkan lebih dari 60% infrastruktur hancur. Sementara lebih dari 90% penduduk mengungsi. “Kondisinya sungguh memprihatinkan. Kondisi sanitasi sangat buruk (dan) hampir tidak ada air bersih,” paparnya dalam wawancara Minggu.