Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, menutup debat pada Selasa (12/12/2023) malam dengan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan menyatakan siap menyelesaikan kasus-kasus yang melibatkan banyak korban.
“Dalam penghormatan terhadap HAM, mari kita konsisten antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Saya berdiri bersama korban untuk keadilan,” tegas Ganjar.
Ganjar menyatakan bahwa dirinya dan Mahfud MD adalah rakyat kecil yang berasal dari keluarga biasa. Mereka telah terbiasa mendengarkan keluhan masyarakat setiap saat.
“Panggilan sejarah inilah yang mencoba kita klasifikasikan dari persoalan yang muncul. Bagaimana kita memberikan afirmasi kepada kelompok rentan, termasuk kelompok perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak, dan manula, yang membutuhkan perhatian yang lebih,” paparnya.
Pemerintah, sesuai dengan janji Ganjar, akan menunjukkan teladan bagi masyarakat, di mana anti korupsi, berintegritas, dan memberikan layanan yang mudah dan murah.
“Jika kita dapat melakukannya, betapa bahagianya rakyat ini,” tambahnya.
“Iya, Pemerintah ini ada, ketika dikritik tidak baperan, ketika media menulis mereka merasa ini vitamin buat dirinya, bukan suram atau kemudian merasa terancam,” ujarnya.
Demokrasi, lanjut Ganjar, harus sesuai dengan amanat reformasi. “Tidak ada lagi cerita bu Sinta, gak ada lagi cerita mas Butet, gak ada cerita Melki, tadi ada lagi itu,” pungkasnya.