Konflik Israel dengan militan Gaza Palestina, Hamas, sudah memasuki dua bulan. Selama perang ini, dunia terus menunjukkan pendapat yang beragam terkait konflik ini.
Ada negara yang memberikan dukungan kepada Israel karena memandang Hamas sebagai gerakan teroris, namun ada juga yang menekan Israel karena serangannya ke Gaza dinilai telah membunuh banyak warga sipil dan dianggap sebagai genosida.
Serangan Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober sebagai tanggapan atas serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas dan menewaskan 1.200 warga Israel.
Meskipun berdalih untuk menghilangkan Hamas, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 17.000 orang di Gaza. Serangan ini juga memaksa ratusan ribu warga di wilayah Palestina itu mengungsi.
Dengan situasi ini, konflik diplomatik pun semakin dalam. Pemungutan suara di PBB, komentar publik, dan langkah diplomatik besar selama dua bulan terakhir telah menunjukkan betapa konflik ini memecah belah dunia.
Bahasa selalu menjadi perdebatan antar negara ketika membicarakan perang. Dunia belum sepakat apakah akan menggunakan kata “gencatan senjata” atau “jeda kemanusiaan” untuk menggambarkan berakhirnya kekerasan dan permusuhan.
Menurut PBB, gencatan senjata adalah “penghentian semua tindakan kekerasan terhadap penduduk sipil” sedangkan jeda kemanusiaan adalah “penghentian sementara permusuhan yang murni untuk tujuan kemanusiaan”. Jeda atau gencatan senjata adalah penghentian sementara perjuangan untuk jangka waktu yang ditentukan.
Dalam pemungutan suara di PBB, sebagian besar negara menyerukan “gencatan senjata” di Gaza, sementara yang lainnya menyerukan “jeda kemanusiaan”. Sebagian negara juga ragu-ragu mengenai apakah akan menyebut Israel sebagai penjajah atau tidak.
Selama perang, Dewan Keamanan PBB telah melakukan pemungutan suara terhadap lima resolusi, dan gagal untuk meloloskan empat resolusi karena keragu-raguan dan ketidaksepakatan negara-negara tersebut.
Sebagian besar negara dunia menyerukan solusi dua negara atau negara Palestina merdeka yang sejajar dengan Israel. Namun, ada beberapa negara yang belum menyerukan hal itu.
Di samping itu, sejumlah negara juga telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, dan ada juga negara-negara yang tetap mendukung Israel, seperti AS dan beberapa negara Eropa.
Dukungan AS kepada Israel sangat kuat, baik dari segi diplomasi maupun dukungan militer yang mencapai miliaran dolar. Negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, dan Inggris juga turut mendukung Israel.
Dengan berbagai pendapat dan dukungan yang berbeda, konflik Israel-Gaza masih menjadi perhatian utama dunia dalam mencari solusi perdamaian.