Pemeritah Provinsi Sumatera Barat bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sepakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM), Koperasi, BUMDesa, BUMDESMA, serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berorientasi pada ekspor di Provinsi Sumatera Barat. Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong ekspor rendang dan rempah-rempah yang menjadi andalan wilayah tersebut.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan harapannya bahwa implementasi MoU ini dapat berjalan dengan cepat karena kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk Sumatera Barat ke mancanegara, sehingga akan memberikan penguatan pada perekonomian di daerah.
Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi besar dalam pasar ekspor, didukung oleh kekayaan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. Keberagaman kuliner seperti rendang, serta beragam kerajinan, fashion, dan rempah-rempah, memberikan peluang bagi pelaku usaha berorientasi ekspor di Sumatera Barat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Sumatera Barat mencapai USD193,53 juta pada bulan Oktober 2023. Produk unggulan ekspor meliputi Crude Palm Oil (CPO), produk kimia, dan karet. Pakistan tetap menjadi tujuan utama ekspor Sumatera Barat pada triwulan II 2023, diikuti oleh India dan Bangladesh.
Kementerian Keuangan, melalui Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pembendaharaan Provinsi Sumatera Barat, Syukriah HG, juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
MoU antara LPEI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk memberdayakan UMKM yang siap ekspor. Pihak terlibat berharap dapat menjadikan banyak nagari (desa) menjadi kota dan kabupaten devisa di Sumatera Barat.
Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F. Anwar, menjelaskan bahwa Sumatera Barat memiliki potensi besar untuk pasar ekspor, terutama rendang yang telah diakui menjadi salah satu makanan terlezat di dunia. LPEI akan memberikan pendampingan kepada pelaku ekspor di Sumatera Barat lewat berbagai program seperti Coaching Program for New Exporters (CPNE).
Diperlukan kolaborasi yang apik semua pihak untuk dapat membangun fondasi program-program pengembangan ekspor untuk menjadikan Desa Devisa yang ada di Sumatera Barat dapat merebak dan sukses mengangkat ekonomi masyarakat.