Puluhan rumah di kawasan permukiman padat penduduk di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11/2023) malam, ludes terbakar. Diduga akibat arus pendek listrik.
Lokasi kebakaran yang berada di gang sempit, serta sulitnya pasokan air membuat Dinas Damkar harus menurunkan 8 unit mobil tangki untuk melawan besarnya kobaran api. Berdasarkan pantauan udara, terlihat jelas kobaran api yang semakin membesar dan terus melahap rumah-rumah warga, di kawasan Jalan Agus Salim, Gang Tanjung, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Kota, sekira pukul 21.00 Wita. Kepulan asap hitam pekat yang berasal dari besarnya kobaran api di lokasi kebakaran terlihat membumbung tinggi.
Kebakaran besar melanda kawasan permukiman padat penduduk sehingga kobaran api pun dengan cepat semakin membesar dan langsung menjalar ke rumah warga. Melihat kobaran api yang semakin membesar, membuat masyarakat setempat panik dan langsung berlarian menyelamatkan diri dari rumah yang telah dilalap kobaran api. Kencangnya hembusan angin, serta banyak bangunan rumah yang terbuat dari kayu membuat kobaran api semakin leluasa berkobar dan terus membesar.
Kepala Dinas Damkar Kota Samarinda Hendra mengatakan, jumlah rumah warga yang terbakar ditaksir mencapai lebih dari 20 rumah dan seluruhnya mayoritas adalah rumah kayu. Terkait penyebab kebakaran, dugaan sementara disebabkan akibat percikan api dari korsleting listrik di atap salah satu rumah warga yang kemudian dengan cepat langsung membesar. “Kurang lebih 20 rumah, rumah kayu, tadi diperkirakan akibat konsleting listrik karena terbakar dari atas,” kata Hendra di lokasi kebakaran di Samarinda, Sabtu (25/11/2023) malam.
Menurut Hendra, pihaknya telah menerjunkan puluhan personel dari empat posko Damkar yang ada di wilayah Kota Samarinda, tetapi upaya pemadaman kebakaran ini berlangsung cukup sulit. “Kendalanya akses jalan sangat sempit karena di dalam gang, air juga minim, kesulitan,” imbuhnya. Hingga pukul 23.00 Wita, puluhan petugas Damkar yang dibantu TNI-Polri serta para relawan masih terus berupaya untuk melakukan pendinginan di sekitar lokasi kebakaran. (*) Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News