Antrean Panjang Terjadi di SPBU Bontang, Pemkot Minta Pemilik SPBU Tidak Lambat dalam Penyaluran Bahan Bakar
Antrean panjang terlihat di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bontang, Kalimantan Timur. Kendaraan berbaris rapi untuk menunggu pengisian bahan bakar Pertalite.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Pemkot Bontang, Moch Arif Rochman, membenarkan kejadian tersebut. Bahkan saat dia pulang dari lembur, dia melihat antrean mobil untuk menunggu pengisian Pertalite, meskipun jam operasional SPBU sudah tutup.
Pihak pemkot sebelumnya telah memanggil pemilik SPBU. Mereka meminta agar stok bahan bakar Pertamax juga tidak terlambat. Permintaan ini disambut dengan kesanggupan oleh pemilik SPBU.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Sunita Sinaga mengatakan bahwa fenomena antrean di SPBU memang sedang terjadi. Ini tidak hanya terjadi di Bontang, namun juga di kota lain di Kalimantan Timur.
Pemkot berusaha memaksimalkan jumlah kuota yang ada terkait penyaluran Pertalite di lapangan. Kuota Pertalite di Kota Taman cukup sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) untuk tahun 2023. Hal ini dikarenakan semua SPBU sudah menerapkan QRIS menggunakan aplikasi My Pertamina.
Sistem akan menolak pengisian lebih dari sekali dalam sehari. Penyaluran bahan bakar Pertalite sejak Januari hingga Oktober sudah mencapai 20.746 kiloliter, atau 73 persen dari kuota yang ditetapkan. Sedangkan untuk solar, sudah terjadi penambahan sebesar 2.145 kiloliter atau 13,59 persen. (*)
Sumber: Google News