Perbandingan Kertajati dan Soetta oleh Kemenhub

by -252 Views

Kementerian Perhubungan menanggapi kritik terhadap Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang terletak di Majalengka dan jauh dari berbagai kota besar. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni membandingkannya dengan perpindahan Bandara Kemayoran ke Bandara Soekarno Hatta (Soekarno Hatta) beberapa puluh tahun yang lalu.

Kristi mengatakan bahwa di mana pun bandara berada di luar kota, isu jauh itu akan menjadi biasa jika sudah biasa. Dulu saat Bandara Kemayoran dipindahkan ke Cengkareng, banyak yang menganggapnya jauh dan disebut tempat “jin buang anak” atau sejenisnya, namun sekarang sudah menjadi biasa.

Salah satu hal penting dari bandara internasional adalah adanya aksesibilitas yang baik. Dalam hal ini, BIJB Kertajati didukung oleh jalan tol Cisumdawu yang memudahkan akses dari dan menuju bandara tersebut. Dengan adanya jalan tol ini, masyarakat dari beberapa kota sekitar dapat mencapai bandara tersebut.

Kristi juga menyebutkan bahwa bandara ini akan menjadi lebih strategis karena akan melibatkan tidak hanya warga Bandung, tetapi juga warga Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Tegal. Selama ini, jika orang Cirebon ingin bepergian ke Jakarta, mereka harus menggunakan Bandara Husein Sastranegara di Bandung yang tidak dapat dikembangkan lagi. Oleh karena itu, BIJB Kertajati akan menjadi alternatif bagi warga Cirebon.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, juga berusaha mendapatkan minat masyarakat untuk terbang dari bandara ini dengan rencana penambahan rute domestik. Saat ini, terdapat 7 rute domestik di Bandara Kertajati, namun masih terbuka peluang untuk membuka rute-rute domestik baru dan sedang didiskusikan dengan maskapai-maskapai nasional.

Pada akhir artikel terdapat tautan ke artikel lainnya mengenai penemuan ‘harta karun’ oleh Presiden Jokowi di Majalengka.