Krisis Harga Gula Meningkat Drastis, Penyebabnya Ternyata Ini

by -130 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan sejak awal tahun 2023, termasuk gula. Hari ini, Jumat (3/11/2023) pukul 12.30 WIB, Panel Harga Badan Pangan melaporkan bahwa harga gula telah naik sebesar Rp40 dari pekan sebelumnya menjadi Rp16.050 per kg atau di atas harga acuan penjualan (HAP) di pasar sebesar Rp14.500 per kg.

Ketua Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo), Syukur Iwantoro, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga gula. Pertama, saat ini Indonesia sedang mengalami fenomena iklim El Nino atau musim kering ekstrim, terutama di sentra-sentra produksi tebu di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Syukur menjelaskan bahwa fenomena iklim El Nino telah berdampak negatif terhadap produktivitas tebu dan rendemen gula. Dia memperkirakan bahwa produksi gula dalam negeri tahun ini akan turun sekitar 10%-15%.

Selain faktor dari dalam negeri, Syukur juga menyebutkan bahwa ada faktor dari luar negeri yang turut menyebabkan kenaikan harga gula saat ini. Negara produsen gula utama seperti India dan Thailand juga mengalami musim kering ekstrim atau El Nino yang menyebabkan produksi mereka turun signifikan.

Selain itu, Brasil sebagai negara produsen utama gula dunia cenderung mengalihkan produksi gula menjadi etanol, yang menyebabkan harga gula dunia terus naik.

Untuk mengatasi kenaikan harga gula yang tinggi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa pihaknya masih mendorong dilaksanakannya Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Nantinya, penugasan importasi gula akan diberikan kepada BUMN pangan yang akan diputuskan dalam Rakortas tersebut.

Arief menegaskan bahwa yang paling penting saat ini adalah ketersediaan komoditas gula itu sendiri.