Peperangan antara Hamas, kelompok pejuang Palestina, dan Israel terus berlanjut di Gaza. Eskalasi konflik semakin memuncak setelah Israel melancarkan serangan balasan yang intensif ke wilayah Gaza. Kelompok sekutu Hamas di Lebanon dan Yaman juga turut melakukan serangan terhadap Israel. Berikut adalah perkembangan terbaru dari berbagai sumber, pada Jumat (3/11/2023):
1. Israel mengepung Gaza
Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengepung kota Gaza pada Kamis malam. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa tentara Israel telah menyelesaikan pengepungan kota Gaza, yang merupakan pusat organisasi teror Hamas. Tank-tank Israel juga dilaporkan memasuki beberapa area di Gaza. Situasi di Gaza dilaporkan semakin mencekam.
2. Seruan baru dari AS
Situasi di Gaza semakin memburuk, namun Amerika Serikat (AS) belum mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata seperti yang telah dilakukan oleh 120 negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu. AS justru mengusulkan adanya “jeda kemanusiaan” dalam konflik antara Israel dan Hamas. Hal ini diungkapkan oleh pejabat senior Gedung Putih setelah Presiden Joe Biden mendapat desakan dari salah satu warga untuk mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut hanya bersifat sementara dan terfokus pada tujuan atau sasaran tertentu.
3. Serangan oleh proksi Iran
Kelompok Hizbullah, proksi Iran di Lebanon, dilaporkan melakukan serangan terhadap Israel. Mereka mengklaim telah menyerang 19 pos polisi Israel secara terkoordinasi. Kelompok Houthi di Yaman yang juga merupakan sekutu Hizbullah juga melancarkan serangan terhadap Israel dengan menggunakan sejumlah drone.
4. Hamas merespons kepungan Israel
Hamas, kelompok pejuang yang juga memerintah di Jalur Gaza, merespons pengepungan yang dilakukan oleh Israel. Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengancam Israel bahwa tindakan pengepungan akan menjadi kutukan sejarah bagi mereka. Mereka juga mengancam akan mengambil langkah yang berbahaya bagi Yerusalem Barat, yang diklaim oleh kalangan Zionis sebagai ibu kota Israel.
5. AS memberikan bantuan ke Israel
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang didominasi oleh Partai Republik telah meloloskan undang-undang yang memberikan bantuan senilai US$14 miliar ke Israel. Namun, anggaran tersebut akan dipotong dari badan pajak.
6. Bantuan terblokir di Gaza Utara
Wilayah Gaza Utara dan Kota Gaza mengalami pemutusan hubungan dengan wilayah lainnya akibat operasi darat Israel dan bentrokan dengan kelompok pejuang Palestina. Akibatnya, pengiriman bantuan kemanusiaan kepada 300.000 pengungsi internal di Gaza Utara terhenti. Bahan bakar penting untuk rumah sakit, ambulans, dan pabrik desalinasi air juga masih dilarang masuk oleh otoritas Israel.
7. Jumlah anak tewas meningkat
Jumlah anak yang tewas di Gaza dalam tiga minggu terakhir melebihi jumlah total korban tewas dalam konflik di seluruh dunia sejak tahun 2019. Menurut organisasi non-pemerintah Save the Children, setidaknya 3.324 anak telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Organisasi tersebut mendesak adanya gencatan senjata untuk melindungi keselamatan anak-anak.
8. Menteri Luar Negeri AS berkunjung ke Israel
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan kabinet perang Israel di Tel Aviv setelah bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Blinken juga didampingi oleh Duta Besar AS untuk Israel, Jack Lew. Ini merupakan kunjungan ketiga Blinken ke Israel sejak serangan Hamas dimulai pada 7 Oktober.
9. Tetangga Saudi mengungkapkan kekhawatiran
Uni Emirat Arab (UEA) mengkhawatirkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis dapat memanfaatkan konflik di Israel dan Gaza untuk menyebabkan lebih banyak kekerasan regional. Pejabat Kementerian Luar Negeri UEA, Noura Al Kaabi, menyampaikan urgensi adanya diplomasi dan kerja sama antar negara untuk menurunkan suhu konflik di kawasan tersebut.
Artikel Selanjutnya
Perang Lawan Hamas, Israel Kirim 100.000 Pasukan ke Dekat Gaza.