Hamas Janjikan ‘Kutukan’ bagi Zionis di Tengah Israel Mengepung Gaza

by -202 Views

Kelompok bersenjata Hamas, yang juga merupakan penguasa wilayah Jalur Gaza Palestina, mengecam Israel atas pengepungan yang dilakukan terhadap Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. Dalam rilisnya, Hamas mengancam Israel bahwa pengepungan tersebut akan menjadi kutukan sejarah bagi negara Yahudi tersebut. Mereka juga mengungkapkan bahwa jika Israel terus menekan mereka, Hamas akan mengambil langkah-langkah yang akan berdampak buruk bagi Yerusalem Barat, yang dianggap sebagai Ibu Kota Israel oleh kalangan Zionis.

Abu Obeida, juru bicara kelompok militan Hamas, mengatakan bahwa akan ada banyak korban di antara pasukan Israel dan lebih banyak tentara Israel akan kembali dalam “tas hitam”. Sejauh ini, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi kematian 19 tentara mereka dalam operasi yang sedang berlangsung. Pada Kamis, juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan Israel telah sepenuhnya mengepung Kota Gaza di bagian utara kantong tersebut.

Israel saat ini tertekan oleh tekanan dari PBB dan kelompok kemanusiaan untuk melakukan gencatan senjata, mengingat meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza dan kekhawatiran akan penyebaran konflik tersebut di Timur Tengah. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak secara langsung mengeluarkan permintaan penghentian permusuhan sepenuhnya, namun mendorong adanya “jeda kemanusiaan”. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menyatakan bahwa AS “bertekad untuk mencegah eskalasi apa pun” dalam konflik tersebut.

Data PBB menunjukkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 8.800 orang sejak 7 Oktober, termasuk lebih dari 3.600 anak-anak, dengan sekitar 22.240 orang terluka. Badan internasional tersebut juga mengutuk serangan udara IDF yang menargetkan kamp pengungsi yang padat penduduk di Gaza utara pada hari Rabu, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang”. Namun, Israel berargumen bahwa mereka menyerang “infrastruktur teror” yang terletak di dekat bangunan sipil berdasarkan intelijen yang akurat.