Akhirnya, PLTU Raksasa Sumsel 8 Beroperasi

by -89 Views

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2×660 MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) atau beroperasi secara komersial. Tanggal COD ini ditetapkan efektif mulai 7 Oktober 2023 oleh PLN.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail, berharap agar PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 atau yang dikenal dengan PLTU Tanjung Lalang ini dapat memberikan manfaat bagi ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap PLTU Tanjung Lalang dapat membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera, serta menciptakan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan,” ujar Arsal dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).

Ia menjelaskan bahwa PLTU Tanjung Lalang menggunakan teknologi supercritical yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, PLTU Tanjung Lalang juga menerapkan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk mengurangi emisi gas buang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu, mengatakan bahwa kelistrikan di Sumatera akan semakin handal dengan adanya PLTU MT Sumsel-8. “Kebutuhan listrik di Sumatera terus meningkat. Dengan demikian, PLTU MT Sumsel-8 ini memiliki peran penting untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut,” ujar Jisman.

PLTU MT Sumsel-8 merupakan bagian dari Program Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW yang berlokasi di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Pembangkit ini dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dalam kerja sama strategis antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK).

PLTU MT Sumsel-8 menyuplai listrik ke PLN untuk kepentingan umum dalam Sistem Kelistrikan Sumatera dan membutuhkan batu bara sebanyak 5,4 juta ton per tahun. Nilai investasi proyek PLTU MT Sumsel-8 mencapai US$1,68 miliar.