Kementerian Perhubungan Membicarakan Kontroversi LRT Jabodebek, Ini Pendapat Mereka.

by -95 Views

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perawatan sarana LRT Jabodebek. Hal ini mempengaruhi waktu tunggu LRT Jabodebek yang menjadi lebih lama, bahkan bisa mencapai 1 jam saat non peak.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, akan memastikan pelayanan LRT Jabodebek tetap berjalan dengan menyesuaikan jadwal dan mempercepat perawatan sarana kereta LRT Jabodebek. Perawatan ini penting dilakukan untuk menjamin keselamatan perjalanan LRT Jabodebek.

Risal mengatakan bahwa temuan inspektur di lapangan menemukan pengikisan pada beberapa jalur. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, Kemenhub juga telah menginstruksikan pihak operator, kontraktor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk tetap menjaga pelayanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada.

Dengan adanya perawatan ini, jumlah rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh adalah 8 rangkaian. Harapannya, pihak operator dapat memaksimalkan penggunaan seluruh rangkaian ini.

Selama proses perawatan, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan waktu tunggu antar kereta (headway) sebagai berikut:

– Peak Hour:
– Harjamukti/Jatimulya – Cawang (pp): 30 Menit
– Cawang – Dukuh Atas (pp): 15 Menit

– Off-peak Hour:
– Harjamukti/Jatimulya – Cawang (pp): 60 Menit
– Cawang – Dukuh Atas (pp): 30 Menit

Risal mengimbau calon penumpang LRT Jabodebek untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan mereka. Selain itu, operator diharapkan aktif memberikan informasi tentang perubahan jadwal selama proses perawatan berlangsung.

Kemenhub berharap agar perawatan ini tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.