BMKG: El Nino Akan Berakhir, Pesan Penting Mengenai Kemungkinan Bencana di Indonesia

by -92 Views

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa fenomena iklim El Nino yang memicu kenaikan suhu akan segera berakhir. Namun, ia juga memperingatkan warga Indonesia untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang mengintai.

El Nino mempengaruhi pola iklim dan curah hujan di Indonesia, yang mengakibatkan musim kemarau yang panjang dan kekeringan ekstrem di beberapa wilayah. Hal ini berdampak pada kekurangan pasokan air.

Dwikorita menjelaskan bahwa selama tahun 2020, 2021, dan 2022, Indonesia akan mengalami musim kemarau yang dipengaruhi oleh fenomena La Nina. Saat terjadinya La Nina, curah hujan akan tinggi.

Meskipun El Nino masih kuat saat ini, BMKG memprediksi bahwa fenomena ini akan melemah dan berakhir pada awal tahun 2024. Setelah itu, musim hujan akan meningkat, terutama pada bulan Januari dan Februari.

Dampak dari El Nino saat ini adalah meningkatnya kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, suhu permukaan laut di Samudra Hindia, terutama di sebelah timur Afrika, juga meningkat, yang menyebabkan terbentuknya lebih banyak awan hujan di wilayah tersebut daripada di Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia menjadi minimal.

Dengan meredanya kekeringan, Dwikorita mengingatkan agar kita tetap siap menghadapi musim hujan yang akan datang. Potensi banjir, longsor, dan banjir bandang akan meningkat saat musim hujan tiba. Para pemangku kepentingan terkait diharapkan dapat mengantisipasi dan mengambil langkah yang tepat untuk mengelola situasi tersebut.

BMKG juga telah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memantau dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi bersamaan dengan musim hujan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak El Nino dan meminimalkan krisis pangan di masa depan.