Pemerintah Indonesia Mendesak PBB untuk Menyelidiki Serangan Israel di Gaza dan Menghentikan Kekerasan

by -135 Views

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam Sidang Majelis Umum PBB pada tanggal 26 Oktober, menyampaikan bahwa Dia bukan hanya berbicara sebagai seorang Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, ibu, dan nenek. Retno meminta agar kekerasan di Gaza segera dihentikan, perlindungan bagi warga sipil dilakukan, dan bantuan kemanusiaan segera diberikan. Indonesia mengajukan permintaan kepada negara-negara anggota PBB untuk menggunakan hati dalam membela keadilan dan kemanusiaan. Saat ini, dunia seolah-olah enggan melihat kenyataan tragedi, serangan, dan pembantaian yang terjadi di Gaza.

Sayangnya, Dewan Keamanan PBB telah gagal mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menghadapi bencana ini. Sidang Majelis Umum PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh Dewan Keamanan PBB dan membuktikan bahwa PBB menghargai martabat dan nyawa manusia.

Menteri Luar Negeri menyebut tiga langkah konkret yang mendesak dilakukan. Pertama, menghentikan agresi untuk mencegah terjadinya korban sipil. Sidang Majelis Umum PBB harus mendesak adanya gencatan senjata yang bertahan lama dan dihormati, serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Kedua, memastikan akses bantuan kemanusiaan dan perlindungan bagi warga sipil. Indonesia mendorong Sidang Majelis Umum PBB dan badan-badan PBB yang relevan untuk meningkatkan upaya dalam menyediakan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza. Ketiga, menentang pemindahan paksa warga sipil di Gaza. Seruan Israel agar penduduk pergi dari Gaza utara memperburuk kondisi mereka, terutama bagi mereka yang rumahnya telah hancur dan akses mereka terhadap listrik, gas, bahan bakar, dan air dibatasi.

Satu langkah tambahan yang harus diambil yaitu mengatasi akar masalah konflik antara Israel dan Palestina. Menteri Luar Negeri menegaskan bahwa perdamaian tidak akan tercapai sebelum akar masalah konflik ini diselesaikan.