Inilah Sejarah Baru: Pertamina SAF Menghadirkan Bioavtur untuk Pesawat Komersil

by -278 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejarah baru dalam industri bahan bakar penerbangan telah tercipta. PT Pertamina (Persero) telah melakukan pengujian komersial penggunaan bahan bakar aviasi dengan campuran energi terbarukan yang diberi nama Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF).

“Alhamdulillah, sebuah tonggak baru dalam perjalanan Indonesia telah tercapai. 27 Oktober 2023 akan tercatat dalam sejarah Republik ini sebagai penerbangan komersial pertama di Indonesia yang menggunakan SAF,” kata Oki Muraza SVP Research & Technology Innovation Pertamina, seperti dikutip Sabtu (28/10/2023).

Setelah melalui serangkaian tahap pengembangan dan uji coba keandalan SAF, pada Jumat (27/10/2023) kemarin, Pertamina bersama Garuda Indonesia akan melaksanakan penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo menggunakan bahan bakar Pertamina SAF.

Untuk mempersiapkan penerbangan tersebut, Pertamina telah melakukan pengisian SAF melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI) di Cengkareng pada Kamis (26/10). Pengisian SAF juga akan dilakukan di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo (Surakarta) sebelum armada kembali ke Soekarno-Hatta sore ini.

Oki Muraza menyebutkan bahwa dalam upaya menuju keberlanjutan, ada sektor-sektor yang sangat sulit untuk melakukan transisi energi, seperti sektor konstruksi, produksi baja, dan penerbangan. Upaya transisi di bidang penerbangan ini adalah dengan memproduksi bioavtur atau SAF. “Alhamdulillah, dengan potensi minyak nabati terbesar di Planet Bumi, Indonesia kini sudah mampu menghasilkan SAF dengan rute hidrogenasi. Selanjutnya, kami terus mengembangkan Isomerization agar kualitas SAF semakin baik,” ungkap Oki Muraza.

Seperti yang diketahui, pengembangan Pertamina SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi khususnya di bisnis aviasi, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Pertamina SAF adalah bahan bakar ramah lingkungan yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang. Selain itu, pemanfaatan komponen minyak sawit juga dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri.

“Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi berperan dalam membangun ekosistem yang ramah lingkungan. Dengan mengembangkan bahan bakar hijau ini, kami bertekad untuk menjalankan mandat dalam kedaulatan energi dan memenuhi kebutuhan Indonesia. Salah satunya adalah dengan produk SAF ini sebagai masa depan bagi industri aviasi,” jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, seperti dikutip Sabtu (28/10/2023).

Sebagai informasi, Pertamina SAF juga telah melewati uji terbang yang dilakukan pada 4 Oktober 2023, SAF telah melalui tahapan ground round dan flight test menggunakan pesawat komersial Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX yang dimiliki oleh maskapai Garuda Indonesia. Uji terbang dilakukan selama 60 menit, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.

Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara subholding Pertamina. Melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap, SAF menggunakan metode co-processing Hydrotreated Esters and Fatty Acids (HEFA) sesuai dengan standar internasional. Nantinya, SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan untuk pasar aviasi internasional.

[Gambas:Video CNBC]

(Artikel Selanjutnya)

Pesawat Garuda Putar Balik di Manado Gegara Gangguan Ini