Jakarta, CNBC Indonesia – Majelis Umum PBB meminta Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata yang segera, tahan lama, dan berkelanjutan demi kemanusiaan. PBB juga menekankan pentingnya akses bantuan tanpa hambatan ke Jalur Gaza yang terkepung.
Dalam resolusi ini, PBB tidak menyebutkan nama Hamas, tetapi mereka menuntut pembebasan “segera dan tanpa syarat” semua warga sipil yang ditawan secara ilegal. PBB juga mengutuk serangan terhadap warga sipil Palestina dan Israel serta menuntut perlakuan manusiawi terhadap mereka.
Resolusi ini disahkan dengan dukungan sebanyak 120 suara, sementara 45 suara abstain, dan 14 suara menentang, termasuk dari Israel dan Amerika Serikat.
Meskipun resolusi ini tidak mengikat, tetapi memiliki bobot politik yang mencerminkan isolasi internasional AS dan Israel saat ini. Terlebih lagi, Israel sedang melakukan operasi darat yang lebih luas.
Salah satu upaya untuk meminta pembebasan sandera segera mendapat dukungan 88 suara, tetapi tidak memenuhi persyaratan mayoritas dua pertiga. Ini juga disebabkan oleh tekanan dari AS dan Israel.
Awalnya, Yordania mengusulkan gencatan senjata segera, tetapi kemudian merubahnya menjadi gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan berkelanjutan untuk mengamankan penghentian permusuhan.
Ini merupakan kali pertama PBB memiliki pandangan bersama mengenai krisis Timur Tengah, setelah empat upaya sebelumnya di Dewan Keamanan PBB gagal karena digagalkan oleh veto Rusia atau Amerika.
Berikut adalah daftar 120 negara yang mendukung gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Artikel Selanjutnya:
Bahaya Perang Hamas-Israel Mengintai Indonesia, Harga Barang Bisa Naik
(pgr/pgr)