Israel Meningkatkan Intensitas Pembunuhan Terhadap 700 Warga Gaza Setiap Hari, Peringatan dari Obama

by -136 Views

Serangan Israel semakin meningkat di Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai oleh Hamas. Lebih dari 700 warga tewas dalam serangan udara yang dilancarkan dalam waktu 24 jam.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 704 orang tewas. Juru bicara kementerian, Ashraf Al-Qidra, menyatakan bahwa ini merupakan jumlah kematian tertinggi dalam sehari selama dua minggu dari pemboman Israel.

“Ribuan keluarga langsung mengungsi. Hanya penuh dengan reruntuhan di mana-mana,” kata seorang jurnalis Al-Jazeera, Youmna ElSayed, melaporkan dari Gaza. “Anda bisa mendengar suara drone dan pesawat jet Israel di langit. Semua orang mengatakan dan merasa bahwa tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza,” tambahnya.

Israel sendiri mengklaim telah menyerang lebih dari 400 target Hamas. Mereka juga mengklaim telah membunuh puluhan militan dari kelompok itu. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa tiga komandan Hamas telah tewas dalam serangan tersebut. Israel sebelumnya juga menyatakan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai Hamas dihancurkan.

Para saksi melaporkan bahwa serangan udara tersebut menghantam bangunan tempat tinggal. Beberapa di antaranya terletak di Gaza Selatan, tempat di mana Israel meminta warga sipil untuk berlindung. Salah satu serangan semalam telah meratakan sebuah bangunan tempat tinggal empat lantai di kota selatan Khan Younis. Laporan dari Associated Press (AP) mengatakan bahwa serangan ini menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Di kota Gaza, setidaknya 19 orang tewas ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Bahloul, di mana puluhan orang lainnya masih terkubur di dalam reruntuhan. Para pekerja berhasil mengevakuasi setidaknya dua anak dari bangunan yang runtuh.

Selain melakukan serangan udara, Israel juga telah memutus akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar kepada warga Gaza dalam apa yang disebut oleh Netanyahu sebagai “pengepungan total”. Lebih dari 40 pusat kesehatan telah terpaksa menghentikan operasinya karena kekurangan pasokan dan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel.

Pada sisi lain, beberapa truk bantuan dilaporkan telah melintasi perbatasan Mesir ke Gaza sejak Minggu. Namun, PBB telah memperingatkan mengenai adanya “krisis kemanusiaan” jika pengiriman bantuan tidak ditingkatkan secara signifikan. Menurut Juru Bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), Jeremey Laurence, bantuan yang dikirimkan dari Mesir akhir pekan lalu hanya sebagian kecil dari kebutuhan yang dibutuhkan.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga memberikan peringatan kepada Israel terkait serangan di Gaza. Ia berujar bahwa beberapa tindakan yang dilakukan oleh Israel seperti memotong pasokan makanan dan air dapat memperkeras sikap Palestina selama beberapa generasi dan melemahkan dukungan internasional terhadap Israel.

Obama juga menyoroti strategi militer Israel yang mengabaikan korban jiwa dan menekankan bahwa tindakan seperti itu dapat menjadi bumerang bagi Israel sendiri. Obama menekankan bahwa keputusan pemerintah Israel untuk memutus pasokan makanan, air, dan listrik kepada penduduk sipil yang ditahan di Gaza tidak hanya mengancam akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang terjadi, tetapi juga dapat memperkeras sikap warga Palestina selama beberapa generasi, mengikis dukungan global terhadap Israel, dan berperan dalam krisis kemanusiaan yang semakin parah.

Perlu diketahui, Gaza adalah wilayah yang dihuni oleh 2,3 juta orang. Pemerintahan Obama dulu mencoba mengupayakan perdamaian antara Israel dan Palestina, tetapi upaya tersebut akhirnya tidak berhasil. Sejak Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada awal tahun 2021, belum ada upaya yang dilakukan untuk melanjutkan perundingan damai antara kedua belah pihak.